Katedral Melawan Bazaar

Minggu ini, disela deadline kerjaan yang ketat, dan sambil ngoprek installernya RimbaLinux, saya baca buku yang cukup legendaris, the Cathedral & the Bazaar, musings on linux and open source by an accidental revolutionary. Karangan Eric S. Raymond (ESR), hacker tulen nggak boongan. Karena bacanya di kereta, jadi putus-putus. Cuma buku ini berkesan banget buat saya. Suatu saat saya ingin mengembangkan ini menjadi tulisan yang agak serius, barangkali bermanfaat buat pengembangan opensource di Indonesia.

Buku ini cukup legendaris, merupakan tulisan yang wajib dibaca siapa saja yang ingin memahami dunia open source. Bahkan klaim ESR, gara-gara buku ini, Netscape merilis source codenya, dan memasuki dunia open source. Meskipun belakangan proyeknya Mozilla kurang sukses karena banyak faktor. ESR menyusun buku ini dengan mengambil contoh uji coba dia dengan fetchmail. Fetchmail ini berkembang dengan metode pengembangan yang dia sebut bazaar, dari pengamatannya terhadap Linus yang revolusioner itu. Revolusioner tapi nggak sengaja (seperti ungkapannya di dalam judul buku).

Pemahaman saya, sementara ini, Linux berkembang pesat, terutama karena metode pengembangannya. Salah satu faktornya adalah Richard M. Stallman, pendiri FSF, yang mengawali berdirinya suku hacker. Juga pembahasan cukup detail, kenapa di Linux tidak terjadi forking yang cukup berarti, sedangkan di BSD terjadi hingga empat forking (atau tiga, gue lupa). Wah pokoknya seru dah. hehe.

Di bagian akhir juga memuat hacker-howto dan FAQ-nya, seperti apakah saya harus membenci microsoft untuk menjadi hacker? :-). Oh ya, Anda bisa membaca buku ini secara online, cari aja di Google. Juga hacker-howto sudah diterjemahkan ke indonesia. Google aja lagi hehe.. brb minum dulu..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *