KPLI dan Mahalnya Konsistensi

KPLI, Kelompok Pengguna Linux Indonesia, organisasi mandiri terbitan masyarakat komunitas linux di Indonesia. Bentukannya spontan, dan dari bawah, sebuah hal yang jarang di Indonesia. Namun bentukan komunitas yang mandiri, dan cenderung merupakan simbol pemberontakan terhadap kemapanan, bisa jadi menggejala di komunitas IT. KPLI, dengan tujuan utama mewadahi pengguna Linux di Indonesia, secara nggak sadar juga merupakan manifestasi pemberontakan terhadap kemapanan Microsoft, perlawanan simbolis terhadap pembajakan. Barusan juga denger tentang IndoWLI – www.indowli.or.id, Indonesian Wirelesslan Community Information Source, bentuk pemberontakan terhadap kesewenangan pengaturan bandwith 2.4G. Eh aduh.. bahasanya kok jadi provokatif gini yah hehe

Balik ke KPLI, saat ini saya rasa rada melempem (tapi ini tentu subyektif, sebab indikator yang dipakai cuman keberadaan website mereka, dan intensitas posting di milis-milis). Padahal KPLI ini punya potensi penggerakan komunitas yang tinggi mengingat pihak-pihak yang aktif di dalamnya termasuk militan, dan memiliki \’idealisme\’ dalam bentuk perbaikan Informasi dan Teknologi di Indonesia. Cuman mungkin karena sifatnya yang voluntary, jadi rada angin-anginan. Kalau nggak sibuk, ya aktif, cuman kalau banyak proyek, ya dibiarin aja dulu non aktif.

Ehmm.. jadi tambah serius nih.. lebih baik gue tunda dulu heheh.. Nanti bikin lagi tulisan yang agak terstruktur tentang KPLI ini. Tujuan gue nulis ini adalah biar aktvis-aktivis di KPLI bangkit lagi kepeduliannya terhadap organisasi ini. Paling nggak ini sebagai pengantar.

Point yang pengen gue garis bawahi adalah, bahwa di KPLI, sebagaimana kebanyakan organisasi-organisasi di Indonesia lainnya, terlalu banyak ide-ide besar. Rancangan kegiatan yang diusulkan selalu berskala besar, dan sekali tembak langsung selesai. Padahal, yang KPLI butuhkan adalah kegiatan-kegiatan kecil namun konsisten. Kegiatan yang terencana dan nggak sekali jalan. Kegiatan yang mengikat para komporer, suhu, pengguna simpatisan dan semua pihak ke dalam satu komunitas yang kuat dengan komunikasi yang sehat. Udah dulu ah..gaya bahasa gue udah kayak birokrat. *nyruput kopi asem yang mulai dingin*

3 tanggapan pada “KPLI dan Mahalnya Konsistensi

  • Juli 26, 2009 pukul 4:21 pm
    Permalink

    yup setujah dengan abang, saat ini sedang baca semua isi blognya abang nih 🙂
    sekaligus mo kenalan dengan mbahnya BlankOn 🙂

  • Februari 26, 2011 pukul 2:04 pm
    Permalink

    iya terkadang suka ga nyata dengat apa yang kita rasakan..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *