Kekerasan yang Memesona

dari sajaknya rendra,

kekerasan sudah mulai mempesona orang
bajingan dilawan secara bajingan

Kekerasan struktural yang diwariskan pemerintah jaman dulu, mungkin telah tertuai hasilnya (meskipun masih menyisakan banyak benihnya). Tadinya gue berharap di komunitas IT, dimana pelakunya relatif \’elit\’ dan \’pinter\’ akan ada kesejukan, atau hawa perubahan. Geuningan sarua kenehhh.. terpesona dengan kekerasan dan caci maki, ngabulatuk tanpa dipikir dulu, Hehe.. itu yang ada di otak gue setelah hampir setahun setengah ikut beberapa milis \’IT Policy\’ Indonesia.

Gimane yee..caranye selametin generasi adek gue.. atau generasi anak gue kali yahh.. biar tenggelam dalam nilai-nilai kesejukan, egalitarian, akal sehat, dan jadi agen perubahan yang konsisten menggusur yang tua, kaku, mampet.. yah gitu deh.. namanya juga berimajinasi..

3 tanggapan pada “Kekerasan yang Memesona

  • September 18, 2007 pukul 5:45 am
    Permalink

    Saya koq akhir-akhir ini merasa , alur pikiran kita koq cenderung menjurus diarahkan oleh situasi , menjadi kecil hati.

    Pesimis jelas itu musuh kita , namun optimis lahir dan bisa muncul kan bila ada sebuah proses yang runut dan runtun .
    Optimis tanpa konsep dan perencanaan yang integral artinya apa..?
    Orang memang didorong menjadi individualistik serta semakin jauh dari inklusi , karena itu hukum rimba mulai muncul lagi mas…

    Sampai generasi anak kita juga mungkin belum tercapai mas , apalagi kalau sampai hari ini saja tanda-tanda perubahan yang kita harapkan belum juga nampak .

    Berarti setelah genaerasi anak kita , (cucu kita..atau cicit kita..atau?..) ahh..kecil hati lagi deh .. kalo ngomongin ginian .

    salm

  • September 18, 2007 pukul 9:32 pm
    Permalink

    Ada teori baru yang cukup tren mas, namanya law of attraction. You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted? Thought is motion energy (yang kita bayangkan, katakan, persepsikan, emosikan, adalah ENERGI yang bergerak, terkirimkan ke ?alam semesta?)

    Jadi kalau kita pesimis, alam akan menangkap energi ini untuk kemudian terjadi. Dalam islam, ini adalah jawaban Allah terhadap semua doa manusia (baik yang terucap, maupun yang terpikir).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *