Titik Balik Peradaban

Kehancuran peradaban sekarang ternyata bersumber dari dasar pengetahuan yang diletakkan oleh Descartes. Terjadi pemisahan antara rasio dengan wadag. Sementara rasio berada dalam dunianya sendiri, wadag adalah sistem yang berjalan secara mekanik. Paham cartesian ini yang juga mempengaruhi Isaac Newton dengan fisika mekaniknya. Ditambah lagi dengan \’social darwinist\’ yang mengusung survival of the fittest maka muncullah peradaban sekarang.

Agresifitas, eksploitasi terhadap semua benda di luar ego kita adalah wujud nyatanya. Selain bukan ego adalah sistem mekanik yang harus dieksploitasi, termasuk juga wanita. Ego adalah pusatnya. Dan itu membawa kerusakan yang tiada tara. Sampah nuklir, peradaban yang saling mengeksploitasi, Agresifitas raksasa yang membunuh kurcaci dll. Itulah yang terjadi.

Menurut orang china, semua adalah gerak. Menurut Islam (yang sekarang dicoreng moreng mukanya) juga gerak. Demi Waktu. Semua akan mengalami fluktuasi. Semoga saat ini model-model cartesian yang melahirkan kapitalisme, telah mengalami puncaknya, dan menuju titik balik. Semoga peradaban baru akan muncul. Peradaban yang lebih harmonis. Yang tidak hanya memicu agresifitas, tapi menerima pasivitas sebagai diam mengikuti gerak alam. Tidak hanya mengunggulkan ego sebagai pusat alam semesta, namun juga menyadari ego sebagai subordinat dari sistem-sistem lain.

Itu dari sekilas baca lagi buku Fritjof Capra, The Turning Point. Buku lama yang dahsyat! Di Indo telah diterbitkan oleh Bentang Budaya dengan judul titik balik peradaban.

Satu tanggapan pada “Titik Balik Peradaban

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *