Resolusi Bedul

Karena latah ingin seperti para blogger lain yang membuat resolusi, Bedul juga ingin menggerakkan revolusi, eh menyampaikan resolusi. Saat ingin membuat resolusi, Bedul tentu saja menggunakan tolok ukur Muhammad Nabi, manusia istimewa yang telah mancapai batas terluar yang pernah dicapai oleh manusia. Berikut resolusi Bedul yang telah disebarkan wartawan melalui press release di kediaman mewah-nya (mewah = mepet sawah).

Resolusi Bedul
dikeluarkan di
Pos Ronda Sehat Akal,
Jalan Akherat no 666
Kelurahan Korupsi Jaya Kecamatan Ogah Nyambi

Di tahun 1429H ini, saya, Bedul, atas nama perut dan mulut menyampaikan tiga resolusi berikut:

Resolusi 1
Tahun ini saya ingin lebih lapar. Jika di tahun sebelumnya saya selalu kenyang, terus menerus mengisi perut meskipun belum waktunya di isi, baik dengan lontong sayur, nasi uduk, cumi asam manis, pepes tahu dan makanan ‘slurpss’ lainnya, maka tahun ini saya ingin lebih lapar. Saya merasa lebih cepat ngantuk, lebih malas bekerja, baru membaca satu paragraf sudah ketiduran, egois, ignoran dengan sekitar karena banyaknya timbunan di pencernaan. Maksud hati ingin berhenti makan, apa daya lontong sayur selalu menggoda. Cukuplah pengisi perut agar badan ini tetap tegak.

Hint: nabi dulu mengganjal perutnya dengan batu untuk menahan lapar.

Resolusi 2
Tahun ini saya ingin lebih melek alias mengurangi tidur. Lenyapkan prinsip pelor (begitu nempel langsung molor) atau borok lirsing (yen tibo ngorok yen nglilir ngising -maap). Tidur membuat umur saya lebih pendek karena saat tidur tidak ingat apa-apa seperti orang mati. Jika dalam setahun umur saya 6144 jam dan setiap hari saya tidur 8 jam, maka umur saya berkurang 2048 jam pertahun atau sekitar 170 hari. Diharapkan dengan mengurangi tidur hingga setengahnya (4 jam per hari) akan memanjangkan umur saya hingga 1024 jam atau 85 hari per tahunnya.

Hint: nabi menggunakan malam-malamnya untuk mendekatkan diri kepada Sang Rahman.

Resolusi 3
Tahun ini saya ingin lebih pasrah. Jika tahun sebelumnya saya merasa punya kuasa terhadap diri saya sendiri, maka tahun ini saya ingin lebih pasrah. Mengalir tapi tidak hanyut. Biarlah saya dicap orang sebagai orang fatalis atau eskapis alias kecanduan kambing hitam. Pasrah bukan berarti kehilangan persistence. Pasrah bukan berarti kehilangan target atau tujuan. Pasrah berarti sumeleh. Melepaskan diri dari ikatan kekinian. Hail to struggle to surrender! Hail..

Hint: kenapa resolusi harus pakai hint?

Demikian resolusi ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat saya pergunakan sebagaimana mestinya. Hal-hal mengenai pemindahan kekuasaan akan diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat mungkin. Sekaligus, Bedul mengucapkan Selamat Tahun Baru 1429 Hijriah bagi yang menggunakan kalender Hijriah.

Blogosfer, 1 Muharram 1429

tertanda, Bedul.

Satu tanggapan pada “Resolusi Bedul

  • Maret 29, 2011 pukul 11:00 am
    Permalink

    hahahahhaaaa…
    dukung dah mas…
    ini baru revolusi..
    untuk yang lebih baik..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *