Mau Kemana Pak?

Akhir-akhir ini Indonesia berjalan ke arah yang salah (atau dari dulu?)

  1. Penggembokan celana dalam
  2. Pemblokiran situs-situs
  3. Pengantrian minyak tanah
  4. Pemburukan gizi banyak bayi
  5. Perebutan penerbit sertifikat halal
  6. Peributan hal-hal yang tidak penting oleh orang-orang pinter
  7. Anda bisa isi sendiri …

Apakah ini realitas atau persepsi terhadap realitas? Sekarang, berita media adalah realitas. Kabar burung kuntul adalah realitas. Televisi adalah realitas. Dan itu dibenamkan ke otak sehingga menjadi bagian dari dunia saya. Menjadi kenyataan saya. Ah kalau gitu saya ganti saja paragraf awalnya: ‘akhir-akhir ini, menurut kabar yang saya dengar, Indonesia berjalan ke arah yang salah’.

Saya merindukan Pram menuliskan novelnya. Saya merindukan Rendra membacakan sajaknya. Saya merindukan Hatta menyebarkan integritasnya. Dan saya merindukan Muhammad atas kezuhudan dan kasih sayangnya.

Dengan begitu banyak orang yang saya rindu, kesimpulannya adalah, saya menjadi terasing di ruang dan waktu ini.

4 tanggapan pada “Mau Kemana Pak?

  • April 9, 2008 pukul 4:22 am
    Permalink

    sebenernya yo gak salah arah, lha wong dari dulu jalan di tempat 😀

  • Agustus 5, 2008 pukul 2:28 pm
    Permalink

    Koq bisa ya nama kita sama…..

  • September 19, 2008 pukul 1:40 am
    Permalink

    kok bisa ya? namanya sama lagi
    soalnya di tempatkerja untuk yang bernama sofyan itu ada 6 orang
    tapi bagus yah???

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *