Model Bisnis Twitter

Hingga saat ini saya masih belum habis pikir dengan twitter. Dengan model bisnis yang sederhana, dan terus merugi dari tahun ke tahun (hingga September 2014).

twitter-income

Satu-satunya yang masih membuat para investor bertahan, saya yakin adalah karena penggunaannya yang tinggi. Berikut data resmi dari twitter.

Statistik Twitter (diambil 6 Februari 2016)

  • 284 juta pengguna aktif bulanan
  • 500 juta tweet dikirim tiap hari
  • 80% pengguna twitter berasal dari mobil
  • 77% pengguna berada di luar Amerika Serikat
  • Mendukung 35+ bahasa
  • Vine (media sosial yang diakuisisi Twitter): 40 juta pengguna

Lalu bagaimana model bisnis Twitter? Sederhana:

  1. Advertising – 85% dari pendapatan mereka dari iklan
  2. Jual data – dengan 500 juta data dikirim tiap hari, tentu banyak pihak yang ingin mengolahnya dan menggunakannya. Terbukti dengan dibukanya akses data ini, banyak bisnis-bisnis sekunder yang bermunculan.

Apakah Twitter tetap bertahan dengan cara seperti itu? Menurut saya, Twitter harus mengakuisi bisnis-bisnis sekunder yang menghasilkan lebih banyak uang. Misalnya startup yang memanfaatkan dan mengolah data twitter sehingga siap disajikan untuk kepentingan bisnis. Atau startup lain seputar penggunaan data twitter. Sebab jika mengandalkan iklan, Twitter punya kelemahan:

  1. Modelnya terbatas (jumlah karakter+foto/video dengan thumbnail berukuran kecil)
  2. Sebisa mungkin tidak mengganggu para pengguna twitter

Beda dengan facebook yang lebih bisa dielaborasi (ada facebook fan page, sponsored content, facebook ad sebelah kiri) dan lainnya ke depan mungkin Facebook akan menawarkan lebih banyak bentuk.

Satu tanggapan pada “Model Bisnis Twitter

  • Januari 10, 2016 pukul 10:04 am
    Permalink

    makasih om utk infonya, seperti yang saya pikirkan sekali, memang benar
    job macam yang anda bicarakan yng dijadikan tujuan di era modern ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *