Komponen Strategi

komponen strategiApa strategi Anda? Ingin menaikkan penjualan sehingga perusahaan bisa bertumbuh? Itu adalah sasaran, bukan strategi. Seringkali orang keliru dalam menjelaskan konteks strategi, dengan sasaran atau ambisi. Strategi bisa dikenali karena memiliki beberapa komponen. Menurut Richard P. Rumelt, komponen tersebut adalah adanya diagnosa awal, kebijakan pembimbing, dan tindakan yang koheren.

Diagnosa awal dalah mengenali medan. Tahu kekuatan. Tahu kelemahan. Tahu peluang. Dengan pemetaan ini, akan dipahami masalah-masalah utama apa yang dihadapi. Di pasar mana Anda bermain? Siapa kompetitornya? Kenapa kompetitor lain berhasil sementara Anda tidak bertumbuh? Diagnosa ini merupakan inti dari strategi. Komponen strategi lainnya berpijak pada diagnosa yang diambil.

Kedua adalah kebijakan pembimbing. Ini bukan seperangkat visi misi atau kebijakan abstrak jangka panjang lainnya. Namun lebih kepada kebijakan sederhana, yang berisi tindakan-tindakan terukur dalam menyelesaikan satu masalah. Mungkin dari diagnosa awal, muncul beberapa pokok permasalahan. Dan penyelesaiannya butuh beberapa tahap dan melibatkan banyak pihak. Kebijakan pembimbing tertuang dalam milestone dan pencapaian sasaran-sasaran jangka pendek, untuk menyelesaikan problem hasil diagnosa sebelumnya.

Ketiga, tindakan yang koheren artinya seluruh aksi yang dilakukan, satu sama lain saling mendukung. Pijakan awalnya adalah diagnosa, yang menentukan titik sekarang dan titik tujuan. Lalu kebijakan pembimbing, bagaikan tali yang menghubungkan titik awal dan titik tujuan. Setiap hal yang dilakukan, tidak pernah terlepas dari tali pembimbing. Seringkali terjadi, pengambil keputusan melakukan tindakan-tindakan acak yang tidak berhubungan satu sama lain. Bahkan tidak ada koherensinya terhadap tujuan yang telah dibuat dari diagnosa awal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *