Catatan demo anti perang, minggu kemaren. Saya dateng jam 12, janji ketemu Arya, Delil sama Firson di Hyde Park. Sampai disana ternyata udah banyak yang orasi. Massanya lebih banyak dari yang gue kira. Dari orasi yang gue denger, ada satu cewe bule yang begitu berasa empatinya. Sampai serak menahan nangis saat menceritakan kondisi anak-anak di Afghanistan, pembantaian di Sabra Sattila, dan Yerusalem.
Selesai orasi, gerak ke Trafalgar square. Bottleneck di pintu keluar, karena massanya terlalu banyak. Kita berempat bareng dengan rombongan ‘Black Alliance‘ dari Birmingham. Bukannya apa-apa, mereka ada kendang dan gitar, jadi biar gak penat. Di sepanjang jalan, banyak atribut aneh-aneh. Ada yang jalan pake egrang, bawa sepeda dengan bendera ‘no war‘. Banyak juga ibu-ibu dengan kereta dorong membawa anaknya.
Sampai di Trafalgar ternyata bejibun banget. Sampe penuh tuh lapangan kecil. Disana juga ada orasi-orasi, cuman gak ada yang menarik. Kite buru-buru balik kerna pengen buka puasa bareng.
Yang dicatat dari demo ini, sosialis masih mengumpulkan sisa-sisa dayanya untuk memerangi kapitalis. Semua pihak dijadiin temen, termasuk islam. Lalu, ternyata banyak juga ‘silence sound‘ yang gak setuju perang, terutama bulenya sini. Btw, mereka lebih rasional, ketimbang yang laennya yang dipenuhi pikiran untuk balas dendam atas tragedi penghancuran simbol kapitalis yang mengenaskan di 11 September. Whatever.
A blast from the past…. kembali menyegarkan memori.
Thanks 🙂
thinks smart..