Ada satu istilah yang baru saja saya pelajari, yakni antifragile. Fragile atau rentan adalah atribut yang diberikan kepada sesuatu yang bersifat mudah rusak/pecah/berhenti bekerja. Apa lawan kata rentan? Yang muncul dalam benak tentu saja adalah tahan banting. Menurut Nassim Nicholas Taleb, ada yang lebih tepat selain tahan banting, yakni antifragile.
Segitiga Kekuatan
Yang membedakan antara fragile, robust dan antifragile adalah reaksinya terhadap ketidak pastian/kejadian acak. Beberapa kejadian memang seperti kausalitas, makanya ada konsep karma. Tapi banyak kejadian lain yang menghampiri kita benar-benar tidak bisa kita duga. Meskipun dalam konsep ketuhanan hal itu sudah ditentukan dalam hukum-Nya namun dalam sudut pandang manusia, betul-betul acak. Lalu siapkah kita menghadapi keacakan tersebut?
Fragile atau Rentan
Saat menemui ketidakpastian/kejadian acak yang tidak sesuai dengan sebelumnya, fragile akan hancur, retak dan tidak bisa dipakai. Contoh, seorang karyawan yang tiap bulan menerima gaji, suatu hari dia dipecat atau perusahaannya bangkrut. Maka karyawan tersebut jadi pengangguran, dan dia merasa hidupnya hancur. Seringkali dia menyebutnya sebagai nasib sial, padahal hal tersebut kemungkinan akan terjadi terhadap siapa saja.
Resilient atau Tahan Banting
Saat menemui ketidakpastian/kejadian acak yang tidak sesuai dengan sebelumnya, resilient atau robust tidak akan terpengaruh. Seacak apapun kejadiannya, dia tetap sama. Contoh, seorang supir taksi yang menerima reaksi buruk dari pelanggannya, tidak akan berpengaruh terhadap penghasilannya. Toh ada pelanggan lain esok hari.
Atau seorang karyawan yang memilik penghasilan dari gaji, juga dari usaha yang dirintisnya sendiri, didukung usaha yang dilakukan oleh pasangannya. Jika perusahaannya hancur, dia masih punya usahanya dan usaha pasangannya. Meskipun ada kemungkinan usahanya juga merugi dan tutup, tapi itu butuh waktu sehingga dalam kondisi demikian dia bisa mencari kerja lagi atau memperkuat usaha pasangannya.
Nassim mengibaratkan Tuhan yang memberi dua tangan, dua kaki, dua mata, dua telinga. Keduanya adalah untuk meningkatkan ketangguhan/robustness. Jadi jika ada masalah yang satu, masih ada cadangannya.
Contoh lain untuk meningkatkan ketangguhan seseorang adalah dengan memiliki asuransi. Artinya jika ada kejadian acak dan dia mengalami musibah, akan ditanggung oleh asuransi.
Anda bisa mengamati kondisi Anda sendiri. Apakah Anda sudah robust, punya cadangan atau fragile. Bergantung pada satu titik. Kalau dalam istilah keamanan jaringan, itu disebut sebagai SPOF atua Single Point of Failure.
Antifragile
Saat menemui ketidakpastian/kejadian acak, antifragile justru lebih kuat. Dia memanfaatkan ketidakpastian tersebut sebagai daya untuk membuatnya lebih kuat. Contoh, youtuber yang menerima komentar negatif di dalam postingnya, alih-alih menghancurkan reputasinya, malah membuat postingannya jadi lebih banyak dikunjungi. Dan posisinya semakin kuat. Artinya ketidakpastian justru malah memperkuat posisinya.
Atau seperti otot, semakain berat latihannya, massanya semakin membesar. Juga tulang-tulang, semakin berat beban yang ditanggungnya, dia menjadi semakin kuat.
Naive Interventionism
Ada beberapa hal yang sudah secara baku antifragile, namun karena diintervensi menjadi fragile. Hal ini bisa terjadi. Contoh kasus adalah dalam pendidikan anak. Secara baku, anak-anak bisa berkembang kreativitasnya, menjadi mandiri tanpa harus diintervensi secara berlebihan. Namun beberapa orang tua, khawatir anaknya tidak mampu sehingga selalu membantu anaknya dalam kondisi apapun. Hal ini menyebabkan anak menjadi sangat tergantung kepada orang tua. Kreativitas dan kemandiriannya menjadi tumpul, sehingga dia menjadi rentan terhadap segala sesuatu.
Contoh lainnya adalah eksploitasi terhadap kemelekatan. Misalnya seorang pejabat yang seharusnya mandiri, dan bisa mengambil keputusan tanpa dipengaruhi kondisi apapun disekitarnya. Namun ada seoarang pengusaha yang selalu memberi bantuan tanpa diminta. Mengatasi masalah anak pejabat tersebut meskipun tidak dibutuhkan bantuannya. Memberikan hadiah-hadiah di event tertentu secara otomatis. Meskipun awalnya pejabat tersebut tidak minta, bahkan kadang menolaknya, lama-lama menjadi kebutuhan dia. Saat pengusaha tidak melakukan apa yang sebelumnya dia lakukan, pejabat akan kehilangan. Bahkan tergantung dengan itu. Dia merasa hancur jika tidak disokong oleh pengusaha.
Contoh di atas adalah bentuk-bentuk ketergantungan terhadap bantuan. Dalam kondisi normal, keduanya bisa berdiri sendiri dan tahan banting terhadap kondisi acak. Namun karena ada intervensi, kondisinya menjadi rentan, dan tergantung terhadap penolongnya. Intinya, intervensi terhadap sesuatu yang kuat, kadang malah melemahkannya, baik itu disengaja maupun tidak.
Cekung vs Cembung
Konsep lain yang perlu dipahami dalam antiragility adalah cekung (concave) dan cembung (convex). Cekung dan cembung ini berhubungan dengan reaksi terhadap tekanan yang ditunjukkan dalam diagram garis.
Sesuatu disebut cekung (concave), jika mereka tidak terlalu terpengaruh terhadap tekanan yang skalanya kecil, meskipun berulang-ulang. Namun saat memperoleh satu tekanan yang besar, meskipun nilainya sama terhadap tekanan kecil berulang, dia akan hancur.
Misalnya mobil melaju dengan kecepatan 10km per jam, lalu menabrak sesuatu. Jika mobil tersebut mengalami kejadian itu 10x, artinya dia memperoleh tekanan 10×10, meskipun tidak bersamaan. Hasilnya? Mobil tersebut cuma lecet-lecet. Tapi jika mobil tersebut menabrak sesuatu dengan kecepatan 100km dan hanya sekali tabrak, mobil tersebut akan hancur. Padahal jika dihitung secara matematis, tingkat tekanan totalnya sama.
Sesuatu disebut cembung (convex), jika mereka tidak terlalu berpengaruh terhadap tekanan yang berskala kecil (sama seperti kondisi cekung). Namun jika ada satu tekanan besar, potensinya akan keluar secara lebih besar. Kondisi cembung ini sebagai satu kondisi antifragile. Dengan tekanan yang sangat besar, justru kekuatannya tambah membesar.
Contohnya adalah massa otot. Meskipun Anda mengangkat 10x pada barbel dengan bobot 10kg, tidak akan berpengaruh banyak terhadap massa otot Anda. Namun jika Anda mengangkat sekali dalam jumlah 100kg, kemungkinan besar akan berpengaruh langsung terhadap otot Anda. Dia akan pecah dan membuat massanya menjadi semakin besar.
Strategi Barbel
Strategi barbel dapat digunakan dalam meningkatkan antifragility. Pada prinsipnya strategi ini memisahkan antara resiko rendah namun memberi hasil kecil, dan resiko tinggi namun memberi hasil besar. Caranya sebagai berikut:
- Jangan meletakkan semua di tengah (di satu tempat) yang tidak berbahaya namun juga tidak terlalu menguntungkan.
- Untuk hal-hal yang beresiko kecil, namun memberikan hasil yang kecil juga, gunakan aset yang Anda miliki di situ secara konservatif. Ambil porsi sebagian besar yang Anda miliki.
- Untuk hal-hal yang beresiko tinggi, gunakan aset yang Anda miliki di situ secara agresif. Ambil porsi sebagian kecil yang Anda miliki.
Misalnya Anda seorang karyawan yang bekerja di perusahaan dan memperoleh gaji tetap setiap bulan. Pertahankan pekerjaan tersebut secara konservatif. Tidak perlu ngoyo, asal memiliki kinerja yang dibutuhkan. Lalu gunakan sisa waktu dan modal Anda untuk hal-hal yang sifatnya entreprenurial. Mulailah usaha secara agresif, dengan modal waktu, uang dan keahlian yang Anda miliki. Sebisa mungkin jangan mengganggu pekerjaan Anda sebagai karyawan. Secara teori Anda mengambankan gaji bulanan, tapi bertaruh di usaha kecil. Kalau usaha gagal, Anda masih aman dan bisa mulai lagi. Tapi kalau berhasil, hadiah yang didapat sangat besar. Bahkan lebih besar dari bulanan Anda sebagai karyawan.
Jika Anda berada di tengah-tengah, maka Anda hanya akan bergantung pada satu pekerjaan. Buat apa menambah usaha lain kalau pekerjaan sekarang sudah memberikan nafkah yang baik? Meskipun secara umum terlihat aman, namun dalam konsep fragility, hal ini sangat rentan. Bisa jadi perusahaan tempat Anda bekerja bangkrut, ada PHK atau ada halangan lain (kecelakaan kerja misalnya) yang memmbuat Anda tidak bisa bekerja lagi.
Contoh lain sebagai investor. Misalnya Anda punya 10 juta untuk awal investasi, gunakan 8 juta untuk tabungan, deposito atau media lain yang resikonya sangat kecil. Lalu gunakan 2 juta secara agresif untuk hal-hal yang beresiko tinggi namun jika berhasil memberikan imbal balik yang sangat besar. Misalnya trading mata uang kripto, forex atau media investasi beresiko tinggi lainnya. Jika habis, posisi Anda tetap aman. Jika berhasil, hadiahnya sangat besar.
Intinya barbell strategy ini mengambil dua kutub dari yang paling konservatif hingga paling agresif, lalu memanfaatkan keduanya secara imbang tanpa mengorbankan fragility.
sumber gambar: Stoic by Design