Ada banyak tips tentang bagaimana berhasil menjalankan usaha. Setelah saya baca, semuanya adalah tentang ‘bagaimana memotong secara efektif’. Dalam kisah sekelompok orang yang membuka jalur menuju puncak gunung, ada hutan yang harus dibabat untuk membuka jalan. Ibaratnya membangun sebuah usaha. Dan tips-tips seperti upayakan penjadwalan, tetap fokus, kerjakan apa yang penting, dan tips-tips sejenis, sekali lagi, adalah tentang bagaimana memotong dahan yang menghalangi jalan secara cepat dan tidak menghabiskan tenaga.
Dalam analogi ini, tim pembuka jalur dipimpin oleh komandan operasi. Dia akan memberi aba-aba, kapan memotong, kapan berjalan, kapan istirahat dan kapan berhenti. Namun sang founder, penggagas bisnis, adalah orang yang selalu duduk di atas pohon, memberitahu tim, kapan harus belok, dan ke arah mana harus menuju. Itu yang membedakan antara direktur dengan manajer. Direktur adalah pemilik visi, apakah arah timnya sudah benar atau belum. Sedangkan manajer, konsentrasi bagaimana menebang seefektif mungkin, mengajak timnya bekerja sama, memberikan semangat jika perlu, dan istirahat jika terlalu lelah.
Salah satu problem di dalam memulai usaha sendiri, saat sang founder, pemilik visi, terjun langsung bersama tim dalam kegiatan membabat hutan. Energinya terkuras menyingkirkan halangan dan rintangan agar tetap maju, dan lupa pada tugasnya yang utama. Saat tim tersesat, dia tidak menyadari. Dan dia juga tidak menyadari bukan titik itulah yang dituju. Saat sadar, kadang terlambat, kadang sudah sangat terlambat.
Jadi jika Anda mau berhasil dalam memuai dan merintis usaha baru, tetaplah di atas pohon, dan pastikan Anda memilih tim terbaik yang akan menebas setiap halangan dengan tenaga yang minim namun mampu bergerak cepat.