Selama ini saya mencari rahasia kepemimpinan. Bagaimana seseorang dapat memimpin dengan efektif. Yang akhirnya mencapai kesuksesan. Salah satu rahasia kepemimpinan adalah rahasia mastery, bagaimana seseorang bisa menguasai sesuatu sehingga menjadi seorang master.
Salah satu kuncinya, adalah self-assessment. Selalu menilai diri sendiri. Sadar diri. Tahu kelemahan diri. Tahu kelebihan diri. Sehingga setiap kali melakukan sesuatu, ia akan terus memperbaiki detail yang ia lakukan. Apapun yang dikerjakan. Dalam konteks mastery, seorang perenang jagoan tidak akan mikir ‘pokoknya harus menang’. Tapi ia memikirkan lekukan siku, ayunan tangan, gerakan kaki dan seterusnya, semuanya diperbaiki, proses demi proses. Detail demi detail.
Saya sering mengevaluasi diri. Dan banyak kebodohan yang dilakukan secara berulang. Serta kelemahan yang tak kunjung pergi. Hingga usia lebih dari sepertiga abad, tetap banyak celah untuk diperbaiki. Tetap saja ada khilaf dan lemah. Bagaimana dengan Anda?
Update klise:
Ternyata memang pengalaman adalah rahasia utama dalam kepemimpinan dan bisnis. Memang tidak sama masing-masing kita dalam mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut. Tapi seringkali, kita menjalankan saja, tanpa memikirkannya akan membantu otot otak kita dalam pertimbangan pengambilan keputusan. Bukankah otak bekerja, berdasarkan pengalaman-pengalaman yang tersambung antar neuron mereka? Artinya semakin banyak pengalaman, semakin banyak neuron yang tersambung. Sehingga saat mengambil keputusan, atau bertindak, lebih banyak neuron yang terlibat. Singkatnya, cari pengalaman sebanyak mungkin dari waktu yang Anda punya. Apa saja.