Sudah pernah nonton Tenet, karya Christopher Nolan? Filmnya agak membagongkan. Kita dikenalkan konsep ‘inversi’ atau waktu yang berbalik. Jika kita berjalan dalam waktu yang berjalan mundur, apakah takdir kita ditentukan di depan? Dalam film ini, terlihat seolah-olah para pelaku membuat pilihan tertentu, tapi dasarnya sudah ditentukan saat waktu berjalan mundur. Jika kamu mengetahui apa yang terjadi pada kamu 10 tahun kemudian, maka saat berjalan mundur, apa yang kamu lakukan hari ini, akan tetap kamu lakukan hari ini. Karena jika tidak, 10 tahun yang kamu ketahui itu akan sangat berbeda. Ini membuat saya berfikir tentang kehendak bebas.
Robert Sapolski, dalam bukunya determined, menjelaskan banyak hal, terkait evolusi, biologi, bahwa kehendak bebas itu ilusi. Ia berpandangan bahwa semua perilaku manusia, bahkan keputusan yang paling kompleks dan tampak “bebas,” pada dasarnya merupakan hasil dari interaksi kompleks antara genetika, biologi, lingkungan, dan pengalaman masa lalu yang tak terhitung jumlahnya. Menurutnya, tidak ada ruang untuk kehendak bebas yang sejati di luar faktor-faktor ini. Pandangannya didukung oleh penelitian neuroscience yang menunjukkan bahwa aktivitas otak yang mendahului tindakan sukarela terjadi sebelum individu secara sadar “memilih” untuk bertindak. Dengan kata lain, pilihan kita sudah diproses sebelum kita sadar akan “memilih”.
Satu lagi kaitan dalam diskusi ini adalah tentang Lauhul Mahfudz dalam islam. Secara literal, berarti ‘kitab yang terjaga’. Kitab ini menggarisbawahi ilmu Allah yang mutlak dan tak terbatas. Di dalamnya Allah mencatat kejadian semua makhluk, alam semesta dari awal hingga akhir. Qadha berarti kejadian tersebut sudah ditentukan oleh Allah dan tercatat di Lauhul Mahfudz, sedangkan Qadar saat catatan kejadian itu ada atau terjadi.
Jadi apa yang bisa kita simpulkan? Kita sepakat untuk tidak menyimpulkan apa-apa. Kita membacanya sebagai khasanah pengetahuan tentang hidup. Jika kamu mengalami kesulitan, ketahuilah kesulitan itu adalah salah satu simpul terhadap keadaanmu di masa depan. Tidak ada istilah beruntung atau apes. Itu hanya sebutan temporer. Jika ditarik dalam rentang waktu panjang, ia adalah hal yang harus kamu lewati, untuk bisa membawamu pada kondisi sekarang. Atau membawamu sepuluh tahun nanti.