halusinasi dua milyar

Salik tangannya gemetaran. Rasanya seperti tukang sapu jalanan menerima hadiah dua milyar. Dan entah kenapa dia ingin menangis sejadi-jadinya. Inikah yang selama ini aku cari, batin Salik di tengah dadanya yang bergemuruh. Ya tentu. Segeralah beri persaksianmu bahwa inilah yang kamu cari. Dua milyar bagi si tukang sapu.

Sehari. Seminggu. Dua minggu berlalu. Salik mulai kehilangan greget dua milyarnya. Rasanya biasa saja? Atau dua milyarnya tidak benar-benar tergenggam oleh tangannya? Apakah dua milyar itu semu? Jadi apa itu? Halusinasi? Rasanya seperti sudah digenggaman. Tapi tidak ada apa-apa.

Setiap hari Salik diyakinkan oleh angin, layar komputer,  debu yang beterbangan, rumput yang belum disiram, dan pikiran yang mengembara, bahwa dua milyar itu sudah mulai memberi tanda. Sudah kau rasakan baunya dalam getaran tanganmu. Cari lagi? Lebih keras? Atau lebih pasrah? Berusaha keras untuk pasrah? Struggle to surrender, kata eyang Jeffrey Lang. Salik bingung sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *