Hoax akan Abadi

Pernah lihat mirip-mirip ini:

Jika di messenger Anda ada yang bernama Panjul dan minta sebagai teman, tolong jangan diterima. Panjul itu orang paling sesat sedunia, jika bergaul dengannya, komputer Anda akan meledug dan berasap. Tolong sebarkan ini ke teman, sanak saudara, tetangga, tukang sate, tukang fotokopi dan siapapun yang Anda kenal

Atau yang begini:

Pada hari minggu jam 3 pagi (kalau bisa bangun) jangan nonton tipi (terutama bagi yang nggak punya tipi), karena acaranya akan menghipnotis Anda sehingga setiap hari Anda linglung mencari-cari otak Anda. Jika Anda sayang dengan kenalan Anda, sebarkan ini, dalam 3 hari Anda akan mendapat rejeki yang berlimpah.

Kenapa pesan seperti itu cepat sekali menyebar. Bahkan orang yang paling rasional sekalipun kadang kala tanpa pikir panjang akan meneruskannya. Pesan ini dikategorikan sebagai meme, sebuah pesan yang memiliki kemampuan untuk mereplikasikan dirinya sendiri. Menurut buku virus of mind, salah satu pesan yang mengandung meme adalah pesan yang menyangkut keamanan. Jaman dulu, jika sebuah jalan setapak ada macan, maka berita tersebut akan cepat sekali menyebar sehingga orang hati-hati lewat situ. Ini adalah bagian dari mekanisme pertahanan diri secara komunal. Kedua pesan di atas, meskipun formatnya berbeda, tapi mengandung nilai sama, yakni mengirim sinyal ‘ada bahaya’. Sehingga orang yang membacanya akan menerima sinyal tersebut, dan meneruskannya kepada orang lain.

Pesan lain yang mengandung meme, sejauh yang saya ingat adalah pesan tentang ‘resiko kecil untung besar’. Pada contoh di atas, selain berita ‘bahaya’ tentang sebuah acara televisi, pesan itu ditambahkan ‘jika Anda mengirimkan berita ini, dalam 3 hari akan ada rejeki tak terduga’. Pesan itu memberi insentif, bahwa hanya dengan menekan tombol forward (tidak rugi apa-apa, cuma 1 menit kerja), akan memperoleh rejeki tak terduga.

Contoh resiko kecil untung besar ini juga ada dalam spam yang mengatakan seseorang punya warisan sekian puluh juta dolar, tapi butuh rekening sementara dan harus mentransfer sekian ratus dolar saja. Meskipun pesan ini tidak masuk akal, tapi meme yang dibawa dalam pesan tersebut terlalu kuat untuk seseorang bisa berfikir jernih. Atau cerita tentang penggandaan uang yang dimasukkan ke dalam kotak. Atau cerita tentang bekerja dari rumah yang menghasilkan jutaan dolar tanpa mengganggu waktu kerja Anda. Atau skema Ponzi (arisan berantai) yang selalu hidup selama hampir seratus tahun.

Semua pesan-pesan tersebut mengandung meme, yang jika ditularkan, otomatis memiliki kemampuan untuk menggandakan diri, sehingga orang tidak tahan untuk meneruskannya. Dan buat yang sudah tahu, karakter bawaan manusia yang seperti ini, bisa dimanipulasi dengan mudah. Kadang meskipun kita sudah tahu, saya sudah tahu, Anda sudah tahu dengan membaca tulisan ini, saat menerima pesan yang mengandung meme, secara tidak sadar kita akan meneruskannya. Dan hoax akan selalu menyebar. Serta berita penipuan-penipuan terus selalu berulang (bahkan pernah menimpa rektor sebuah perguruan tinggi, yang notabene kemampuan berfikir rasionalnya sudah tidak diragukan lagi).

Anda bisa menyimpulkan sendiri kenapa surat kabar selalu mengabarkan berita buruk daripada berita baik. Dan berita buruk selalu menarik untuk dibaca tanpa kita sadari. Efek lain yang mungkin ada hubungannya, manusia senang sekali membicarakan keburukan manusia lain. Seperti memberikan pesan ‘jangan dekat-dekat dengan dia, dia kalau minjem nggak pernah ngembaliin’, sinyal bahaya ini akan terus menular. Dannn.. ini juga menjelaskan kenapa berita gosip laris manis di pasaran.

Ada yang keberatan?

7 tanggapan pada “Hoax akan Abadi

  • Desember 14, 2007 pukul 10:39 am
    Permalink

    Menarik ulasannya. 🙂 Saya kalo lg ol juga sering dapet pesan2 kayak di atas. Pesan berantai kali ya?!!! Hehehehe… Btw, blogwalking ni trus nyasar ke sini. Skr mau melanjutkan perjalanan dulu. 🙂

  • Desember 14, 2007 pukul 6:54 pm
    Permalink

    lagi ngerti nek duwe blog…ceritane sibuk..lah kok malah ngeblog..

    gitu wae..pak..salam..saka Pi..

  • Desember 26, 2007 pukul 4:12 am
    Permalink

    o itu namanya meme juga toh …

    waktu antena ku langsung dongak
    saat disebut2 “tukang sate” di posting ini … 🙂

    huh….

  • Januari 2, 2008 pukul 2:55 pm
    Permalink

    meme , itu seperti judul sebuah lagu jadul ‘benci tapi rindu’. Gitu kali ya mas, Selamat Tahun Baru .

    salam ,
    jsop

  • Januari 4, 2008 pukul 3:37 am
    Permalink

    meme apa mimik 🙂

    sepertinya kagak berteman ama panjul pun komputer teman gua meletus kok, gua cuman bisa tertawa terkikikkikikikik 🙂

  • Januari 14, 2008 pukul 3:09 pm
    Permalink

    mungkin ingin ada empati dan rasa bersalah jika ga nyebarin, kalau benar gimana 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *