Identitas Baru

Pernah dengar adagium jawa ‘watuk iso ditambani, watak digowo mati‘. Artinya kalau batuk bisa disembuhkan, tapi watak dibawa mati. Benarkah demikian? Tentu tidak. Kita melihat ada cukup banyak contoh kasus di mana seseorang berevolusi dari kondisi A ke kondisi B. Dari pemalu menjadi pemberani. Dari pemberani hingga penakut. Dari ceroboh menjadi hati-hati.

Apakah identitas baru bisa dibuat? Bisa. Apakah mudah? Tidak. Memang ada ilmunya. Identitas baru dibentuk dari kebiasaan baru, karena pada dasarnya identitas adalah kumpulan kebiasaan yang dilakukan oleh Anda dan saya. Kebiasaan baru bisa terbentuk jika Anda mengulanginya, paling tidak 20x (angka ini angka kira-kira berdasarkan pengalaman). Semakin banyak Anda mengulanginya, semakin lekat kebiasaan itu pada Anda, dan pada akhirnya akan membentuk identitas Anda.

4 Pilar Kebiasaan

Bagaimana mempertahankan kebiasaan baru? Menurut James Clear, kebiasaan baru itu bisa dibentuk jika itu terlihat, mudah, menarik, dan memuaskan.

Terlihat berarti pemicu Anda membentuk kebiasaan baru harus terlihat. Kalau mau mulai membiasakan diri minum air putih yang banyak, letakkan botol-botol minum air putih di meja, di lemari, disamping tempat tidur, di kendaraan, di kantor. Di mana saja. Semakin terlihat, semakin mungkin Anda minum air putih, meskipun sedikit. Lama-lama tidak terasa, sambil berjalan mengambil air minum.

Mudah, berarti untuk memulai harus bisa dilakukan dengan mudah. Anda ingin membaca tiap hari? Mulailah dengan memegang buku setiap hari. Dipegang saja. Nggak usah dibaca. Mudah kan? Lakukan itu tiap hari. Lama-lama Anda akan tergoda untuk membukanya. Tapi tetap ingat, target Anda adalah memegang buku. Jadi mudah bukan?

Menarik, berarti kebiasaan baru tersebut harus menarik. Ketertarikan timbul biasanya ada tantangan, atau ada hadiah. Misalnya Anda berhasil melakukan kebiasaan yang membosankan, berilah hadiah untuk diri Anda atas hal itu. Tentu hadiahnya jangan bertentangan dengan kebiasaan yang akan dibentuk. Dan juga, jika melanggar, buatlah hukuman atas pelanggaran itu. Seorang pengusaha yang mau badan sehat, bertekad akan berlari 10 km setiap hari. Jika dia lupa, dia akan memberikan uang 1 juta untuk istrinya, untuk dipakai sesukanya. Meskipun kelihatannya main-main, tapi itu terbukti efektif.

Memuaskan, berarti jika Anda melakukannya Anda merasa puas, hidup terasa lengkap dan perasaan jadi enak. Misal selesai olah raga, berkeringat, terasa puas saat mengelap keringat. Rasanya seperti lemak berguguran lewat keringat itu, dan kita membuangnya dengan handuk.

Tips Membentuk Identitas Baru

Beberapa tips jika ingin membentuk identitas baru lewat kebiasaan baru:

  1. Mulailah dengan sangat mudah dulu. Jangan buru-buru menambah. Misal jika Anda ingin berlari 10km tiap hari, Anda bisa mulai dengan memakai sepatu lari setelah makan. Pakai saja. Abis itu dilepas lagi. Jangan buru-buru lari.
  2. Berhentilah saat sedang enak-enaknya. Jika Anda mulai kebiasaan baru, misalnya membaca. Saat membaca dua paragraf, dan terasa menarik isinya, hentikan saat itu juga.
  3. Tumpuklah kebiasaan baru Anda di atas kebiasaan lain, jangan memulai sama sekali baru. Misalnya Anda ingin push up, setelah selesai sholat. Jadi selesai sholat, ingatlah selalu untuk push up. Jangan melakukannya di waktu lain.

Di sini Anda paham mengapa:

  1. Sholat tahajud tiap malam sangat sulit
  2. Buka media sosial berjam-jam sangat mudah
  3. Membaca ayat suci ogah, liat youtube sampai 3 jam nggak kerasa

Jadi Anda ingin membentuk identitas baru? Selamat! Semoga awet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *