Kemarin pagi saat lewat lapangan Pancasila bersama istri, ada bus Safari besar yang parkir di pinggir lapangan.
Saya berucap, ‘ngapain tumben Safari parkir di sini?’.
Istri juga melihat obyek yang sama. Setengah jam kemudian, saat lewat patung Ganesha, bus Safari tadi keluar lewat Tentara Pelajar.
‘Kok tumben Safari keluar dari situ?’, tanya istri.
‘Kan itu Safari yang tadi kita lewatin parkir di pinggir Pancasila. Depan tukang susu.’
‘Ah nggak lihat tadi. Pantesan kok susu segar nggak kelihatan tadi, ternyata kehalang Safari’
Jadi, kesimpulan bisa diambil tidak hanya bergantung dari tempat kita berdiri. Tapi juga bergantung banyak kepada narasi di kepala kita. Apa yang menjadi perhatian kita saat itu. Istri saya melihat bus itu, tapi dia mencari-cari tukang susu. Bus Safari jadi nggak kelihatan meskipun besar dan ada di hadapan. Yang ada dalam pikirannya, kenapa tukang susu nggak kelihatan.
Mungkin Anda familiar dengan kondisi itu. Misal dalam perang Ukraina – Rusia, Anda membenarkan Rusia, maka perhatian Anda hanyalah terhadap kesalahan yang dilakukan Ukraina dan cerita-cerita kecil kemenangan Rusia. Atau dalam kasus Covid, jika pikiran Anda Covid itu hanya konspirasi, maka Anda akan memburu berita-berita kejanggalan Covid. Semakin Anda memperoleh berita pendukung, Anda semakin nyaman dalam pikiran dan perhatian itu. Hidup terasa lebih mudah.