Disrupsi, Evolusi, Eksekusi

Salah satu bab di buku Build karangan Tony Fadell, menjelaskan ada 3 hal yang menjadi karakter produk baru:

  1. Evolusi, langkah kecil dan berlanjut untuk membuat sesuatu lebih baik
  2. Disrupsi, cabang dari pohon evolusi, sesuatu yang sama sekali baru, biasanya mendobrak status quo, mendekati masalah lama dengan cara baru
  3. Eksekusi, melakukan apa yang dijanjikan dan melakukannya dengan baik

Saat pertama kali membuat produk, Anda harus selalu mengingat disrupsi. Pendekatan baru pada masalah lama. Harus berawal dari masalah yang sehari-hari. Mungkin bentuk akhirnya mirip-mirip dengan yang di pasaran, tapi pendekatannya harus baru.

Pendekatan baru tersebut tidak hanya di produknya. Di bab sebelumnya, Tony menjelaskan bahwa produk adalah satu kesatuan pengalaman. Mulai saat mendengar produk itu pertama kali (awareness). Melihat wujudnya di Internet. Melihat orang lain menggunakan produk itu. Memegang produk itu pertama kali, lalu menggunakannya (onboarding). Lalu tetap menggunakannya sebagai pelanggan yang loyal (loyalty). Anda sebagai pemilik produk harus memikirkan rantai pengalaman tersebut sejak awal. Anda tentukan bagian mana yang perlu disrupsi.

Lebih lanjut, saat meluncurkan produk pertama kali, disrupsi harus menjadi titik acuan utama. Seperti naik gunung bersama pertama kali, banyak melakukan kesalahan di sana sini, tapi semua pendaki tahu kemana harus menuju. Titik tekan waktu melunucrkan versi 1 harus disrupsi setiap langkah. Baru kemudian pada versi berikutnya, lebih menjaga eksekusi (memberikan apa yang pernah dijanjikan) dan evolusi (memperbaiki kelemahan setiap langkah yang mengganggu pengalaman pengguna).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *